5 Kopi Lokal dari Daratan Sumatera yang Wajib Kamu Coba

226

      Kamu penggila kopi? Atau sekedar penikmat yang senang mencicipi setiap rasa yang tersirat dalam segelas kopi? Tenang, sederet kopi lokal yang punya cita rasa ciamik ini siap mewarnai hari kamu. Teman terbaik sebelum memulai hari dengan sederet aktivitas, atau sekedar minuman pendamping untuk menikmati matahari yang mulai tenggelam.

       Kata kopi sendiri merupakan serapan dari Bahasa Belanda yaitu koffie. Berasal dari daratan Afrika, makanan/minuman berenergi ini kemudian menjadi populer dan tersebar di seantero dunia. Indonesia sendiri termasuk negara yang beruntung, hal ini disebabkan oleh kondisi geografis dan klimatologi Indonesia yang cocok untuk budidaya kopi. Perbedaan bentang alam dimasing-masing daerah ternyata kemudian menjadi cikal bakal perbedaan cita rasa kopi pada setiap daerah di Indonesia. Tidak heran, pada akhirnya banyak daerah di indonesia memiliki kopi khasnya masing-masing. Hal inilah yang kemudian menjadi daya tarik bagi pecinta kopi. Nah, yuk simak 5 kopi lokal nusantara dengan rasa fantastis yang menawarkan kenikmatan berbeda dalam setiap racikannya.

  1. Kopi Solok Radjo

Ialah ia, Alfridiansyah. Sosok yang berada dibalik ketenaran Kopi Solok Radjo atau Sumatera Kopi Arabika Minang Solok. Sempat booming di akhir tahun 2016 sebab eksistensinya di Klinik Kopi pada Film Ada Apa dengan Cinta 2, perjuangan Alfriadiansyah dengan Solok Radjo ternyata telah dimulai sejak akhir 2012. Berada pada ketinggian ±1.500 mdpl, dengan suhu udara dingin yang membuat tulang bergemelutuk. Jika kamu sedang mengunjungi daerah Sumatera Barat dan ingin merasakan nikmatnya Kopi Solok ini langsung dari asalnya, maka datanglah ke Alahan Panjang. Kopi panas yang segera menjadi dingin, dengan hamparan kebun teh dan tiga danau yang indah, Danau Diateh, Danau Dibawah dan Danau Talang. Adapun yang paling unik dari kopi ini selain bentuk biji kopinya yang ramping adalah aroma kopinya yang sedap.

  1. Kopi Aceh Gayo

Berbeda dari pendahulunya, ketenaran Kopi Aceh Gayo telah lebih dahulu sampai ketelinga para penikmat kopi. Dibudidayakan di wilayah dataran tinggi Tanah Gayo, Aceh Tenggara dan Gayo Lues, kopi ini merupakan jenis kopi Arabica. Kopi ini ditanam oleh petani lokal dengan pemahaman berkebun kopi yang telah turun temurun, sehingga tak perlu diragukan lagi. Adapun Kopi Aceh Gayo ini memiliki aroma dan kekentalan yang kuat. Selain itu, Kopi Gayo juga telah mendapat Fair Trade Certified dari Organisasi International Fair Trade dan menerima sertifikat IG (Indikasi Geografis) yang diserahkan oleh Menteri Hukum dan HAM Indonesia. Tidak heran, Kopi Gayo menjadi salah satu komoditi yang telah diekspor ke mancanegara.

  1. Kopi Lampung

Beralih ke ujung timur Pulau Sumatera, ada Kopi Lampung. Kopi yang ditanam pada ketinggian 600 meter ini merupakan jenis Robusta dengan warna hitam pekat dan rasa yang agak sedikit pahit dan asam yang selalu saja berhasil membangkitan semangat.

  1. Kopi Mandailing

Kopi ini merupakan jenis Arabika yang juga ditanam pada ketinggian ±1200 mdpl. Pertama kali kopi jenis ini  masuk ke Mandailing, dibawa oleh Belanda. Kopi ini memiliki ciri khas berupa aroma yang harum serupa aroma buah atau bunga, kekentalan bagus, dan tingkat keasaman medium. Saat ini kopi Mandailing telah memperluas jangkauan penjualannya dengan melakukan ekspor ke Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan.

  1. Rafflesia Luwak Coffee

Belakangan kopi luwak mulai mendapat perhatian dari beberapa LSM yang disebabkan adanya penangkaran luwak untuk mendapatkan jenis kopi ini. Tapi tahukah kamu, disebuah tempat disudut Sumatera Barat kini terdapat rumah kopi luwak organik? Berlokasi di Batang Palupuah, Kabupaten Agam, kopi ini memiliki kelebihan pada proses pembuatan kopi, dimana kopi yang diolah berasal dari luwak atau musang liar tanpa dikandangkan. Nah, yang menarik dari kopi ini adalah jika kamu mengunjungi rumah kopi ini langsung maka kamu juga dapat mengunjungi sang Bunga Bangkai Rafflesia Arnoldi. Hal inilah yang kemudian menjadi daya tarik Kopi Luwak Organik ini sehingga menarik wisatawan mancanegara.

     Selain memiliki cita rasa yang khas, kopi juga membawa dampak perekonomian bagi masyarakat petani lokal setempat. Kementerian Perdagangan RI bahkan mencatat realisasi ekspor produk kopi hingga September 2016 mencapai 650,2 juta dolar AS menjadikan Indonesia berada di posisi keempat sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia.