Mekanisme Hutan Bertanaman Herbal

204

       Hutan bertanaman herbal merupakan lahan yang ditanami dengan tanaman yang mempunyai manfaat dalam pengobatan. Hutan bertanaman herbal sangat diperlukan dalam aspek pengembangannya. Terdapat strategi mekanisme pengembangan hutan bertanaman herbal, antara lain:

  • Mendirikan klaster tanaman herbal di beberapa wilayah yang memiliki sistem pengolah tanaman herbal menjadi beragam jenis obat tradisional, serta di beberapa wilayah yang memiliki potensi tanaman herbal yang baik.
  • Mendirikan tempat pengembangan tanaman herbal untuk pengelolaan sumber daya herbal, pemasaran produk herbal dan laboratorium tanaman herbal.
  • Pengembangan kelompok tani tanaman herbal, sehingga tercipta suatu hasil tanaman herbal yang bersinergi.
  • Pengembangan beragam program dukungan hutan bertanaman herbal melalui sosialisasi dan pelatihan.
  • Melakukan kerja sama yang baik dengan instansi terkait seperti kehutanan, kesehatan, pertanian, perindustrian dan perdagangan, untuk pengembangan ekonomi masyarakat.
  • Pengembangan teknologi yang baik dalam budidaya tanaman herbal, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas hutan bertanaman herbal.
  • Pengembangan aspek permodalan bagi para petani tanaman herbal, yaitu melalui koperasi, bank, ataupun dari pihak ketiga (investor).

mekanisme-hutan-bertanaman-herbal

    Masyarakat tradisional memiliki kebiasaan dalam aspek kesehatan terkait pengembangan tanaman herbal, misalnya mengkonsumsi jenis obat herbal saat sakit, pemilihan jenis tanaman herbal, serta pemilihan fasilitas pengobatan herbal. Tanaman herbal merupakan bahan dasar pembuatan obat tradisional yang berfungsi untuk pengobatan berbagai macam penyakit. Obat tradisional ini merupakan obat herbal yang digunakan oleh masyarakat untuk penyakit yang bersifat ringan hingga berat, penyakit luar ataupun penyakit dalam. Sebagian masyarakat menggunakan obat herbal untuk pertolongan sementara sebelum melakukan pengobatan ke dokter. Pengobatan herbal dianggap lebih aman dan terjangkau baik secara biaya maupun jarak. Bahkan untuk sebagian masyarakat, ketika penyembuhan secara medis sudah tidak dapat dilakukan lagi, maka akan beralih ke pengobatan herbal. Oleh sebab itu, pengembangan tanaman herbal perlu dikembangkan dengan cara sistem hutan bertanaman herbal. Sehingga produsen penghasil tanaman herbal dan industri pengolah tanaman herbal bisa bekerja sama untuk pengembangan hutan bertanaman herbal. Adapun konsep pengalokasian hutan bertanaman herbal sebagai strategi pemenuhan kebutuhan tanaman herbal, antara lain:

  • Strategi pemenuhan kebutuhan hutan bertanaman herbal jangka pendek, merupakan pengalokasian tanaman herbal yang digunakan untuk kebutuhan jangka pendek atau sehari-hari, serta bersifat mendesak dan harus segera terpenuhi oleh pengguna tanaman herbal.
  • Strategi pemenuhan kebutuhan hutan bertanaman herbal jangka menengah, merupakan pengalokasian tanaman herbal yang digunakan untuk kebutuhan jangka menengah, sehingga terdapat tahap pengolahan yang relatif singkat sebelum digunakan oleh pengguna tanaman herbal.
  • Strategi pemenuhan kebutuhan hutan bertanaman herbal jangka panjang, merupakan pengalokasian tanaman herbal yang digunakan untuk kebutuhan jangka panjang, sehingga tahap pengolahan dan ketanahan tanamannya memiliki waktu yang cukup lama.

      Mekanisme hutan bertanaman herbal memerlukan kebutuhan dasar dalam proses pengelolaannya, seperti lokasi yang aman dari ancaman bahaya longsor, terpenuhinya kebutuhan air dan terhindar dari serangan hama. Kebutuhan dasar tersebut dilakukan untuk meminimalisir gagal panen dan gangguan kesehatan pada tanaman herbal. Selain itu, mekanisme pengembangan hutan bertanaman herbal juga harus mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah setempat baik berupa bantuan bibit tanaman herbal, pelatihan terhadap masyarakat, sosialisasi mengenai tanaman herbal, serta bantuan peralatan pengolah tanaman herbal melalui klaster tanaman herbal. Melalui mekanisme pengembangan hutan bertanaman herbal, diharapkan dapat meningkatkan kualitas perhutanan dan pertanaman, sehingga terwujud kelestarian hutan herbal dan tercapainya kesejahteraan masyarakat.