Pembangunan suatu wilayah pada dasarnya merupakan upaya untuk memberikan nilai positif terhadap kualitas kehidupan yang telah ada. Kualitas kehidupan tersebut meliputi potensi sumberdaya, kondisi lingkungan hidup, kondisi fisik wilayah, serta kondisi sosial ekonomi masyarakat. Perspektif kualitas kehidupan sangatlah penting terhadap suatu pembangunan sebagai suatu perencanaan.
Adanya aktivitas pembangunan dan pertumbuhan penduduk yang tinggi, serta adanya eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan, hal ini menjadi peringatan bagi kita untuk menyusun strategi yang lebih baik dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya alam, terutama sumberdaya air. Penyusunan strategi ini harus diaplikasikan terhadap perencanaan pembangunan jangka pendek dan perencanaan pembangunan jangka panjang. Permintaan akan sumberdaya air cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk pada suatu wilayah.
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan primer masyarakat sehingga mempunyai peran penting dalam kehidupan. Air bersih sangatlah penting bagi kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya. Beraneka ragam kegiatan dan aktivitas manusia tidak pernah lepas dari penggunaan air bersih. Oleh sebab itu, suatu wilayah harus dapat menjada kualitas dan kuantitas sumberdaya air. Ketersediaan sumberdaya air pada suatu wilayah harus mampu mencukupi kebutuhan akan air bersih terhadap masyarakatnya. Penentuan mengenai ketersediaan sumberdaya air dapat dinyatakan berdasarkan status daya dukung lahan yang ada di suatu wilayah.
Ekosistem memberikan manfaat penyediaan air bersih yaitu ketersediaan air bersih baik yang berasal dari air permukaan maupun air tanah (termasuk kapasitas penyimpanannya), bahkan air hujan yang dapat dipergunakan untuk kepentingan domestik, pertanian, industri maupun jasa. Dalam suatu wilayah, diperlukan adanya daya dukung lahan terhadap sumberdaya air, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara umum potensi tinggi untuk penyediaan air bersih di Daerah Istimewa Yogyakarta berada di bagian tengah, utara dan Gunungkidul bagian tengah. Karakteristik geografis di wilayah-wilayah tersebut mendukung untuk kegiatan perairan. Karakteristik tanah di fluvial mempunyai jarak antar pori lebih besar sehingga mudah untuk menyerap dan mengalirkan air. Hal ini membuat air tersedia sepanjang tahun sehingga mendukung untuk penyediaan air bersih. Sungai-sungai di wilayah ini merupakan sungai yang mengalir sepanjang tahun sehingga ketersediaan air permukaan tidak menjadi masalah utama. Salah satu permasalahan yang harus diperhatikan adalah pencemaran air karena melewati perkotaan.
Bagian utara dan selatan Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulon Progo bagian utara dan barat mempunyai potensi rendah untuk penyediaan air bersih Kondisi fisiknya kurang mendukung untuk penyimpanan air tanah. Bagian selatan Kabupaten Gunungkidul didominasi oleh perbukitan karst. Karakteristik karst mempunyai banyak ponor (lubang-lubang di karst) sehingga air hujan langsung masuk ke dalam sistem sungai. Terdapat banyak sungai bawah tanah di wilayah ini sehingga diperlukan pompa untuk pemanfaatannya. Hal tersebut memerlukan biaya yang banyak untuk pompa dan pembangunan pipa yang mengalirkan ke penduduk.
Sungai di Kabupaten Gunungkidul tidak mengalir sepanjang tahun, hanya saat musim penghujan. Perbukitan Menoreh mempunyai potensi sedang untuk menyediakan air bersih. Karakteristik sungainya adalah intermeten atau tidak mengalir sepanjang tahun, tergantung musim. Air hujan akan terinfiltrasi ke retakan batuan, yang dapat keluar melalui dinding bukit (seapeech) atau tekuk lereng paling bawah berupa mata air. Kandungan air tanah sangat rendah karena wilayah ini memiliki impermeable layer. Layer tersebut tidak mampu menyerap air hujan sehingga menyebabkan air hujan tertahan dan mengumpul di bagian bawah. Ketersediaan air di musim kemarau relatif terbatas, hanya mengandalkan simpanan air di retakan batuan pegunungan.