Tarian yang Dapat Merobohkan Disebut Pencak Silat

1851

      Beladiri asli Indonesia satu ini pasti sudah tak asing lagi ditelinga para pembaca, tak hanya terkenal di Tanah Air saja namun pencak silat sudah mendunia terbukti dengan berdirinya PERSILAT (Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa) yang menjadi tempat bernaung organisasi pencak silat international. Jadi sudah seharusnya kita patut bangga memiliki pencak silat yang diakui oleh dunia internasional.

    Sering kali saya mendengar tentang beberapa orang dari aliran beladiri lain yang mencibir bahwa pencak silat itu lemah, gerakannya seperti orang menari. Tapi Saya dapat memahami bahwa tataran ilmu beladiri mereka belum sampai pada titik memahami dan menghargai sesama praktisi beladiri. Didalam pencak silat bila kita mampu gali, banyak sekali memiliki filosofi dalam segi kehidupan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini dikarenakan leluhur kita adalah orang-orang yang memiliki jiwa kesatria, berbudi luhur dan sangat menjunjung tinggi etika, terbukti disemua aliran pencak silat yang pernah saya pelajari bahwa yang paling utama dan terpenting adalah tentang didikan moral dan akhlak. Hal tersebut sering tercantum dalam arti pada lambang setiap perguruan dan pasti ada moment ketika sang guru akan melepas muridnya, pasti akan memberikan wejangan tentang bagaimana menjadi seorang manusia.

     Tentang gerakan silat yang seperti tarian tak berarti bahwa jurusnya lemah, karena disetiap gerakan memiliki maksud dan tujuan, didalam pencak silat tidak memamerkan kekuatan sebagai senjata utama karena jika kita beradu kekuatan maka sudah pasti yang berbadan besar akan selalu menang, maka dari itu pencak silat bukanlah beladiri instan karena memerlukan tataran pemahaman untuk dapat mengerti akan silat itu sendiri. Silaturahim sangat penting agar dapat lebih menggali tentang poin terpenting pencak silat. Hal ini terbukti bahwa pencak silat masuk dalam 5 beladiri paling mematikan di dunia. Namun ibaratkan kita memiliki pisau jika lama tak di asah maka akan tumpul, jadi bagi para praktisi silat merupakan seniman yang mencintai pencak silat, mendapat gelar pendekar bukanlah tujuan mereka, karena mereka hanyalah pecinta pencak silat.

      Sebagai contoh satu aliran pencak silat yang melegenda adalah cimande, dapat dilihat jurus cimande “Tepak Paleredan” merupakan gerakan yang indah disertai dengan alunan gamelan khas Sunda, sangat selaras dengan gerakan jurusnya, kita bandingkan dengan metode latihan cimande yang luar biasa beradu tulang dan tehniknya dalam menghancurkan, maka jangan melihat sesuatu hal dari bentuk luar karena bentuk luar sering kali menipu. Masih banyak lagi aliran beladiri yang ada di Indonesia ini seperti silat panglipur memiliki gerakan yang sangat indah, namun bila kita lihat dan perhatikan setiap gerakan dari semua yang di tunjukan bertujuan untuk menghancurkan lawan, tak ada ampun dan kesempatan untuk melawan. Sebenarnya banyak orang yang merasa tidak kuat dengan metode latihan pencak silat yang terkesan sadis, berbeda dengan beladiri dari negara lain, namun walau terkesan sadis, sebagai pelatih pasti memiliki patokan dan kontrol dari semua tehnik. Agar pencak silat semakin maju dan berkembang marilah kita jaga bersama, agar warisan leluhur ini tetap ada dan tak terputus agar anak cucu kita kelak tetap memiliki pondasi jasmani dan rohani yang kuat. Tak hanya seni beladirinya yang kuat namun juga nilai moral dan akhlaknya juga terjaga agar pemuda Indonesia tak gampang dijajah dan ditindas. Pencak silat mengajarkan tentang persatuan, persaudaraan dan akhlak menjadi manusia yang benar.