Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu (H.Kodhyat). Menurut James J. Spillane, pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya hidup, bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu. Sedangkan menurut Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pariwisata merupakan suatu aktivitas perpindahan atau perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain yang dilakukan oleh seseorang ataupun bersama-sama, memiliki waktu yang pendek/ sementara, bertujuan untuk mencapai keseimbangan hidup dan mendapat dukungan fasilitas wisata.
Konsep dan Tujuan Pengembangan Pariwisata
Konsep dan tujuan pengembangan pariwisata adalah untuk mewujudkan keselarasan sumber daya pariwisata dan meningkatkan pendapatan lokal daerah setempat. Sedangkan konsep pengembangan pariwisata merupakan suatu rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya pariwisata yang mengintegrasikan segala bentuk aspek di luar pariwisata serta berkaitan secara langsung maupun tidak langsung atas kelangsungan pengembangan pariwisata (Swarbrooke). Adapun strategi pengembangan pariwisata meliputi :
- Strategi pengembangan secara partisipasi : di mana seluruh unsur yang terlibat dalam pengembangan kawasan wisata diikutsertakan baik secara teoritis maupun praktis.
- Strategi potensi dan karakteristik : melihat ketersediaan produk wisata yang dapat mendukung keberlanjutan pengelolaan kawasan wisata.
- Strategi pemberdayaan masyarakat : memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menggali dan mengembangkan kemampuannya dalam mengembangkan pariwisata baik secara pribadi maupun kelompok.
- Strategi kewilayahan : melihat faktor keterkaitan antar wilayah yang dapat memberikan potensinya sebagai bagian yang harus diseimbangkan secara terencana.
- Strategi optimalisasi potensi : mengoptimalkan potensi kepariwisataan yang berada di wilayah kecamatan atau di desa-desa yang masih jarang tersentuh.
Strategi-strategi tersebut menjadi indikator penting dalam melaksanakan konsep pengembangan pariwisata. Berdasarkan konsep pengembangan pariwisata, terdapat beberapa tujuan pengembangan pariwisata antara lain :
- Meningkatkan pendapatan daerah setempat pada khususnya dan pendapatan negara pada umumnya.
- Memperluas lapangan kerja dan mendorong kegiatan-kegiatan industri sampingan lainnya.
- Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan daerah.
Ragam Klasifikasi Pariwisata
Pariwisata merupakan salah satu media pemenuhan kebutuhan hidup manusia, dimana manusia membutuhkan aktivitas pariwisata guna mengobati rasa jenuh akibat aktivitas pekerjaan sehari-hari. Menurut Spillane klasifikasi pariwisata dibedakan menjadi :
- Pariwisata untuk menikmati perjalanan : pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur, untuk mencari udara segar yang baru, untuk memenuhi kehendak ingin tahunya, untuk mengendorkan ketegangan sarafnya, untuk melihat sesuatu yang baru, untuk menikmati keindahan alam, atau bahkan untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian di daerah luar kota.
- Pariwisata untuk rekreasi : pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki pemanfaatan hari-hari liburnya untuk beristirahat, untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, yang ingin menyegarkan keletihan dan kelelahannya.
- Pariwisata untuk kebudayaan : pariwisata ini dilakukan karena adanya keinginan untuk mempelajari adat istiadat, kelembagaan dan cara hidup rakyat daerah lain, selain itu untuk mengunjungi monumen bersejarah, peninggalan peradaban masa lalu, pusat-pusat kesenian, pusat-pusat keagamaan, atau untuk ikut serta dalam festival-festival seni musik, teater, serta tarian rakyat.
- Pariwisata untuk olahraga : pariwisata ini dibagi dalam dua kategori, antara lain : Big sports event, yaitu pariwisata yang dilakukan karena adanya peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympiade Games, World Cup, dll; Sporting tourism of the practitioner, yaitu pariwisata olahraga bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekan sendiri, seperti pendakian gunung, olahraga naik kuda, dll.
- Pariwisata untuk urusan usaha dagang : pariwisata ini adalah bentuk perjalanan profesional karena ada kaitannya dengan pekerjaan yang tidak memiliki pilihan daerah tujuan maupun pilihan waktu perjalanan.
- Pariwisata untuk berkonvensi : pariwisata ini berbentuk konvensi yang sering dihadiri oleh ratusan dan bahkan ribuan peserta dan biasanya tinggal beberapa hari di kota atau negara penyelenggara.