Asmaul Husna Penjelasan Ar Rahim
Ar Rahim berarti penyayang. Maksudnya adalah Dialah Tuhan yang Maha Penyayang yang sayangnya tiada terbilang. Tuhan yang menyayangi semua hamba-Nya. Walau Karihal Kafirun. Meskipun hambanya itu orang kafir, orang musyrik, munafik, dholim dan lain sebagainya, tetap disayang oleh Allah. Hanya saja mungkin berbeda dengan cara Allah menyayangi mereka orang-orang yang beriman. Tapi intinya tetap disayang. Lihatlah bagaimana setiap manusia diberikan seorang utusan. Rasul yang memberi terang setiap jalan hidupnya. Bagaimana Allah menitipkan kitab suci kepada utusan sebagai petunjuk hidup manusia. Semuanya sama dan tidak dibeda-bedakan.
Lihatlah meskipun Allah telah memberi petunjuk kepada umat manusia akan jalan yang terang dan selamat. Namun, banyak manusia yang tidak menggunakannya dan mendurhakai cinta kasih sayang Allah. Toh, Allah tidak kemudian murka dan menghukum mereka. Adapun ketika terlihat hidup mereka resah dan gelisah sungguh itu karena ulah perbuatannya sendiri. Sedurhaka apapun manusia kepada Allah, Gusti pangeran tidak akan menyiksa hamba-Nya sendiri.
Lalu bagaimana neraka bisa ada. Siapa yang menyiksa mereka dalam neraka, Bukankah dalam Al-Qur’an Allah berfirman “Sungguh azab-Ku sangatlah pedih.”?
Neraka ada karena ia merupakan sebuah pilihan buat manusia. Neraka bukan sebuah tempat, bukan kolam api yang membara tapi suatu keadaan yang sangat menyedihkan . Bahkan orang yang akan menghancurkan kepalanya sendiri, merobek-robek mulut dan menusuk kemaluannya sendiri, hingga tembus ke mulutnya. Itu semua karena penyesalan besar yang mereka rasakan atas perbuatannya selama di dunia. Bukan Allah yang menyiksa. Mereka tersiksa oleh penyesalan diri mereka sendiri, mereka tersiksa oleh dosa-dosa yang mereka kerjakan. Sedangkan yang dimaksud dengan kata ‘azab-Ku sangat pedih’ adalah bahwa Allah Maha Mulia yang manusia akan sangat merasa sungkan berhadapan dengan Allah, Sehingga bagi mereka yang berdosa akan sangat menyesali dosanya sehingga menghancurkan diri-sendiri pada saat akan berhadapan dengan Allah.
Contoh, anda memilikki seorang bos yang sangat baik, berhati mulia. Semua keperluan anda dan keluarga selalu dipenuhi oleh bos anda segala sarana dan fasilitas yang membuat hidup anda menjadi luar biasa, dipenuhi oleh bos anda. Suatu ketika, dibelakang bos, Anda mengkhianatinya. Dan tiba-tiba bos ingin bertemu dengan anda. Bagaimana perasaan anda. Resah, gelisah, pasti ada rasa berkecamuk didalam dada. Anda akan tersiksa dengan rasa penyesalan anda sendiri. Apalagi ketika bos tahu bahwa anda mengkhianatinya. Bagaimana kondisi perasaan anda? Demikianlah kira-kira gambarannya.
Seseorang yang terus saja membuat maksiat. Zinah, judi, menipu dan menfitnah, atau segala kejahatan lainnya, tetap Allah berikan rezeki. Diberikan nafas sehingga ia tetap hidup. Diberi air hingga ia bisa minum, makanan dan lain sebagainya. Padahal mudah bagi Allah untuk menghentikan nafas baginya. Mudah saja bagi Allah untuk menunda air yang jatuh dari langit untuk suatu kaum yang durhaka, sehingga mereka mati terkapar karena kekeringan. Tapi itu tidak dilakukan oleh Allah ta’alla. Itu semua karena Allah sayang kepada hamba-Nya.
Bukti bahwa Allah cinta dan sayang kepada manusia. Bahwa sekali manusia bernafas membutuhkan setengah liter udara, yang didalamnya berbagai macam zat dan telah ditentukan kadaritasnya. Seperti oksigen 21%, zat asam, sekian persen zat xenon dan lain sebagainya. Yang semua takaran kadaritas itu tidak berkurang atau lebih sedikitpun. Contoh jika zat asam dilebihkan dari 21% menjadi 50%, maka ketika hujan turun, niscaya manusia akan mudah tersambar petir. Ya, karena petir akan menghampiri zat azam. Atau sebaliknya, jika kadaritas zat asam kurang dari 21% sampai 15%, maka api dibumi ini tidak akan menyala, zebab api sangat membutuhkan zat asam
Padahal setiap menit manusia bernafas 18 kali, itu tandanya Allah meracik zat-zat untuk nafas manusia sebanyak 18 kali disetiap menitnya. Bila setiap nafas membutuhkan setengah liter udara, berarti dalam setiap menit manusia membutuhkan 9 liter udara. Sedangkan kebutuhan manusia terhadap udara lebih mahal dari harga seliter beras. Tapi ternyata tidak. Allah memberikan secara Cuma-Cuma kepada manusia. Entah itu manusia yang taat atau durhaka. Demikian sekelumit contoh kasih sayang dari Allah untuk hamba-Nya. Semuanya disayang tanpa terkecuali.
Wah, kalau begitu terus bisa berzinah, merampok, menipu dan memfitnah nih, wong bagaimanapun bejadnya manusia, toh tetap disayang Allah. Setiap manusia hendak berbuat dosa. Allah senantiasa mengingatkan didalam hatinya untuk tidak melakukan perbuatan itu. Namun jika bisikan dan peringatan Allah dalam hati seseorang tidak diindahkannya, maka orang tersebut akan tersiksa dengan penyesalan setelah ia melakukannya. Semakin besar kedurhakaan seseorang, akan semakin berat penyesalannya hingga semakin hebat pula ia akan menyiksa dirinya.
Maka ketika anda mendapatkan orang yang selalu durhaka. Berzinah, menipu, korupsi, menfitnah, menjelek-jelekan orang lain dan semua perbuatan itu tidak mau dihentikannya padahal kita sudah sering menasehatinya, maka biarkanlah. Biarkan ia melakukan semua itu terus tanpa henti, niscaya ia akan binasa dengan sendirinya. Allah berfirman, “innaladzinakafaru sawaa’un alayhim, a’anzartahum….” Sesungguhnya orang yang hatinya tertutup, sama saja bagi mereka, diberikan peringatan maupun tidak, mereka tetap tidak mau beriman kepada Allah. (*)