Sektor perikanan merupakan sektor yang bergerak dengan memanfaatkan sumberdaya alam lingkungan khususnya kelautan. Dalam sektor perikanan terdapat paradigma kelola sumberdaya perikanan berbasis masyarakat sebagai salah satu alat dalam pengembangan pengelolaan. Paradigma kelola sumberdaya perikanan berbasis masyarakat yaitu suatu sistem paradigma dimana pusat pengambilan keputusan mengenai pemanfaatan sumberdaya di tangan masyarakat. Paradigma ini bersifat terbuka, dimana masyarakat sendiri yang menyampaikan tujuan, kebutuhan dan aspirasinya, sehingga masyarakat dapat membuat keputusan demi kesejahteraannya. Dengan kata lain, masyarakat terlibat secara aktif dalam proses pengelolaan sumberdaya alam khususnya perikanan, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, serta pemanfaatan hasil-hasilnya.
Paradigma kelola sumberdaya perikanan berbasis masyarakat dapat dikembangkan melalui tiga cara, yaitu:
- Dihidupkannya kembali atau merevitalisasi kegiatan berbasis masyarakat dalam mengelola sumberdaya perikanan. Sehingga kegiatan tersebut mampu mendorong terciptanya pencapaian pemanfaatan sumberdaya perikanan yang diharapkan.
- Menciptakan prakte secara turun temurun mengenai pengelolaan sumberdaya perikanan yang selama ini dilakukan oleh masyarakat.
- Pemberian tanggung jawab sepenuhnya dari wewenang pengelolaan sumberdaya perikanan kepada masyarakat.
Paradigma kelola sumberdaya perikanan berbasis masyarakat mewadahi kumpulan orang-orang yang memiliki minat yang sama, memiliki mekanisme untuk pengelolaan yang efektif dan adil dalam mengatasi konflik, memiliki sistem pengelolaan dan kontrol yang dilakukan oleh masyarakat atas sumber produktif, serta memiliki mekanisme distribusi yang luas untuk mengontrol kegiatan partisipasi pengelolaan perikanan. Dalam pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis masyarakat sebagai suatu proses dimana orang-orang diberikan kesempatan dan atau tanggung jawab untuk mengelola sumberdaya mereka sendiri. Selain itu berguna untuk membuat suatu keputusan yang mempengaruhi kesejahteraan mereka sendiri. Sistem pendekatan ini menekankan pada kemampuan dan tanggung jawab masyarakat terkait pengelolaan sumberdaya perikanan.
Pada dasarnya, paradigma kelola sumberdaya perikanan berbasis masyarakat terlihat sebagai kewenangan masyarakat untuk sumberdaya produktif, keberlanjutan dan berkeadilan. Hal ini tidak terpisahkan oleh evolutionary, participatory, locale-specific, kebudayaan sosial, ekonomi, politik, serta lingkungan yang menyangkut seluruh masyarakat. Keunggulan dari paradigma kelola sumberdaya perikanan berbasis masyarakat yaitu menciptakan kesesuaian antara aspirasi dan budaya lokal, dimana paradigma tersebut dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat lokal, sehingga pelaksanaan pengelolaan dapat optimal. Terdapat beberapa kondisi kunci untuk keberhasilan paradigma kelola sumberdaya perikanan berbasis masyarakat, antara lain :
- Aturan pengelolaan dijalankan secara efektif.
- Batas-batas wilayah secara fisik harus jelas.
- Pengakuan secara yuridis mengenai organisasi yang telah dibentuk.
- Sistem keanggotaan yang didefinisikan secara jelas.
- Terdapat desentralisasi dan pendelegasian wewenang.
- Terdapat kohesi kelompok dan fisibilitas ekonomi.
- Organisasi yang ada tidak asing bagi komunitas nelayan karena sistem yang dikembangkan berdasarkan pengalaman organisasi masyarakat tradisional mereka.
- Partisipasi anggota komunitas yang tinggi, sehingga sebagian besar atau bahkan seluruh anggota komunitas mempunyai akses untuk mempengaruhi keputusan pengelolaan.
- Terdapat kerjasama dan kepemimpinan yang baik.
- Adanya koordinasi antara pemerintah dengan masyarakat.