Dari Ibn Umar R.a berkata: Pada suatu hari Nabi Muhammad SAW. Keluar ke Masjid, kemudian ada orang berbicara-bicara sambil tertawa, maka Nabi Muhammad SAW. Berhenti didepan mereka dan memberi salam lalu bersabda:
“Perbanyaklah mengingati penghancur kelezatan.” Sahabat bertanya: “Apakah yang merusak lelezatan itu?” Jawab Nabi Muhammad SAW “Mati”. Kemudian Nabi Muhammad SAW keluar melihat orang-orang sedang tertawa gelak-gembira, maka Nabi Muhammad SAW bersabda kepada mereka: “Ingatlah demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya andaikan kamu mengetahui sebagaimana yang aku ketahui niscaya kamu sedikit tertawa dan banyak menangis.“
Baik bisa menangis sendiri dihadapan Allah sekarang didunia ini daripada kelak terpaksa diakhirat ketika Allah sudah tak peduli lagi, walau menangis dengan air mata darah sekalipun.
Baik bisa menangis sendiri dihadapan Allah sekarang didunia, daripada dengan terpaksa kelak di akhirat ketika Allah sudah tak peduli lagi, walau menangis dengan airmata darah sekalipun. Allah SWT memuji orang-orang yang menangis didalam ayat (yang berbunyi): ”Wa yakhirruna lil adzqaani yabkuun.” (yang bermaksud): “Dan mereka menundukan dagunya sambil menangis.”
Memikirkan dosa-dosanya yang lalu, ia telah berbuat dosa-dosa tetapi tidak mengetahui apakah dimaafkan atau tidak. Ia berbuat amal kebaikan tetapi belum mengetahui apakah diterima atau tidak. Ia telah mengetahui apa yang telah lalu dari masa hidupnya dan belum mengetahui bagaimana kesudahannya. Ia telah mengetahui bahwa Allah SWT. Membuat tempat maka ditempat yang mana ia akan masuk. Ia tidak mengetahui apakah Allah SWT ridho kepadanya atau murka.
Abu Dzar R.a berkata Nabi Muhammad SAW bersabda: “Andaikan kamu mengetahui sebagai mana yang aku ketahui, niscaya kamu banyak menangis dan sedikit tertawa, dan keluar kedataran tinggi dan menjerit-jerit kepada Tuhan menangis dan andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui niscaya tidak dapat bersuka-suka pada istrimu dan tidak tenang ditempat tidurmu. Dan saya ingin andaikan ketika Allah SWT menjadikan aku dijadikan pohon dan ditebang orang.”
Rasulullah SAW. Pernah menggambarkan sebuah contoh siksa yang paling ringan. “Sesungguhnya seringan-ringan siksa penghuni neraka pada hari kiamat ialah seseorang yang dibawah kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya. Sedangkan ia berpendapat bahwa tidak ada seorangpun yang lebih berat siksaannya daripada itu, padahal itu adalah siksaan yang paling ringan bagi penghuni neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim). *)