Teknologi MPLS Menggunakan IPv6

732

Teknologi MPLS dalam dunia networking tentunya sudah sangat umum digunakan bahkan di Indonesia sudah digunakan di hampir semua perusahaan dalam membangun jaringan. Tapi apakah MPLS di Indonesia sudah menggunakan IPv6? Sepertinya belum banyak yang mengimplementasikan atau bahkan belum ada di perusahaan-perusahaan besar multinasional di Indonesia (mungkin saya yang belum tahu). Tetapi teknologi ini sudah lama ada dan beberapa sumber di Indonesia pun sudah banyak yang melakukan riset. Disini akan dibahas sedikit saja atau kulitnya saja teknologi yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan IPv6 over MPLS.

Apa itu MPLS ?

MPLS atau lebih dikenal Multiprotocol Label Switch adalah suatu teknologi dimana pengiriman paket-paket pada suatu jaringan menggunakan teknik forwarding label. Jika pada teknik peroutingan biasa paket-paket diteruskan menggunakan protokol routing seperti OSPF, IS-IS, dll, yang bekerja pada layer 3, sedangkan MPLS bekerja pada layer 2. Prinsip kerja MPLS adalah dengan menyelipkan label pada paket, lalu memforward paket sesuai label dan mengambil kembali label tersebut jika sudah di node tujuan. Label berisi informasi tujuan node selanjutnya paket harus dikirim. Pada saat paket tiba di sebuah Ingress Node, diselipkan label  diantara header layer 2 dan header 3, lalu LER meneruskan paket ke node tujuan sesuai informasi yang ada pada label. Setibanya di LSR (Label Switch Router), LSR akan memforward paket sesuai label yang dibaca pada paket. Pada node terakhir atau Egress Node, akan dilakukan pengambilan label dari sebuah paket. Teknik ini pada dasarnya akan mempercepat kinerja pengiriman paket, dikarenakan sebuah node hanya akan membaca label pada layer 2,5 (dikatakan layer 2,5 karena bekerja diantara layer 2 dan layer 3), tidak perlu menilik tabel routing di layer 3.

Apa itu IPv6 ?

IPv6 adalah kepanjangan dari Internet Protocol versi 6, merupakan pengembangan dari IPv4 yang sekarang umum digunakan, dikarenakan alamat IP pada IPv4 terancam akan mencapai batasnya dalam waktu dekat ini. IPv4 sendiri mempunyai 2^32  = 4,294,967,296 buah alamat IP. Sedangkan jika seseorang mempunyai 3 buah gadget (2 smartphone dan 1 laptop), dan ketiganya online secara bersamaan, maka dibutuhkan 3 buah alamat IP untuk satu orang saja jika berada dalam 1 wilayah jaringan. Maka bisa dibayangkan berapa buah alamat IP yang dibutuhkan untuk ratusan juta bahkan milyaran orang di dunia ini yang online secara bersamaan. IPv6 memiliki 2^128 =3,4028236692093846346337460743177e+38 buah alamat IP, atau bisa dikatakan memiliki jumlah alamat raksasa yang luar biasa banyak. Untuk alasan itulah IPv6 dikembangkan dan disebut dengan IP next generation.

Teknologi IPv6 over MPLS

Pada beberapa case, teknologi yang bisa digunakan untuk IPv6 over MPLS adalah :

  1. IPv6 Network dengan Tunnel IPv4

Perhatikan gambar di bawah ini :

teknologi-mpls-menggunakan-ipv6_1

Pada gambar di atas, terlihat pada CE (Customer Edge) Router menggunakan konfigurasi IPv6, sedangkan MPLS IPv4 dilewatkan antara P Router (Core) dan PE (Provide Edge Router), dimana router CE dan router PE terhubung dengan konfigurasi IPv6. Pada kondisi seperti ini, tunnel MPLS IPv4 terbentuk antar router PE. Sehingga mengakibatkan seolah-olah antar router PE terhubung dengan menggunakan IPv6 dan router P terlihat bias. Untuk konfigurasinya tergantung device yang digunakan (juniper.net).

       2. IPv6 over MPLS menggunakan 6PE router

Perhatikan contoh case berikut :

teknologi-mpls-menggunakan-ipv6_2

Pada case di atas, router R1 & R5 berperan sebagai CE router, sedangkan router R2 & R4 berperan sebagai 6PE router. Dan router R3 adalah Core Router. Pada 6PE router harus support dual stack (IPv4 dan IPv6) dan MP-BGP antar 6PE router. Untuk mempermudah, kita abaikan dulu alamat IPv6 dan IPv4 nya, dan perhatikan prinsip kerjanya.

Prinsip Kerja :

  • Router 6PE Menerima prefiks IPv6 dari CE router

Router 6PE terkonfigurasi dual stack dimana IPv4 sebagai interface core dan IPv6 terhubung dengan CE (router CE native IPv6).

  • Mengaktifkan Label pada semua prefiks IPv6 yang diterima

Pada router Cisco bisa dengan mengaktifkan IPv6 CEF (Cisco Express Forwarding).

  • Bertukar prefiks IPv6 antar Router 6PE

Pada case di atas, di router PE, prefiks IPv6 akan didistribusikan ulang ke dalam MP-BGP. Router 6PE menggunakan IPv4 (interface ke Core) yang dimapping ke dalam alamat IPv6 sebagai Next Hop sementara informasi ini diberikan ke router PE lain melalui MP-BGP. Dimana formatnya akan menjadi ::FFFF:(alamat IPv4). Pada contoh case di atas, interface R4 ke arah R3 akan memiliki local address ::FFFF:10.1.2.2, dimana 10.1.2.2 adalah alamat IPv4 dari R2 (PE seberang).

  • Mengirimkan Paket IPv6 dari Router CE

Ketika PE menerima paket IPv6 dari CE, CEF lookup akan menyediakan dua label, yaitu Top Label untuk mengidentifikasi PE mana yang terhubung dengan CE yang dituju dan Bottom Label untuk mengidentifikasi alamat IPv6 PE yang dituju.

Berikut adalah contoh dari case di atas :

R4#show ipv6 cef 2001:1111::1/128 detail

2001:1111::1/128, epoch 0

  recursive via 10.1.2.2 label 19

    nexthop 10.1.34.3 Ethernet0/0.34 label 16

Pada case di atas, ketika R5 mengirimkan trafik IPv6 dengan tujuan 2001:1111::1/128, akan dikirimkan melalui R4 sebagai PE, dimana R5 akan push sebuah Top Label (label 16) yang berisikan alamat interface R3 terhadap R4 yaitu 10.1.34.3 dan sebuah Bottom Label (label 19) yang berisikan alamat interface PE tujuan R2 yaitu 10.1.2.2.

Setelah paket dikirimkan ke router R4, sekarang R4 sudah mengetahui bahwa alamat tujuannya (2001:1111::1/128) adalah harus melewati 10.1.2.2 interface R2 terhadap R1 terlebih dahulu (setelah R4 melihat isi bottom label yang di pop oleh R5). Maka dikirimkanlah paket tersebut ke R3 melalui alamat interface 10.1.34.3 (setelah menilik top label yang di pop oleh R5).

Kemudian R3 akan menerima paket dan melakukan pop lalu mengirimkan bottom label (mengidentifikasi PE mana yang terhubung dengan CE tujuan)  ke R2. Proses pop dikenal dengan proses menswitch label dari R4, yang mulanya berisikan next hopnya adalah interface R3 terhadap R4 (10.1.34.3) , sekarang menjadi 10.1.23.2 yaitu interface R2 terhadap R3. Maka dikirimkanlah paket tersebut menuju R2.

Berikut adalah contoh dari case di atas :

R3#show mpls forwarding-table labels 16

Local  Outgoing      Prefix            Bytes Label   Outgoing   Next Hop   

Label  Label or VC   or Tunnel Id      Switched      interface             

16     Pop Label     10.1.2.2/32       12580         Et0/0.23   10.1.23.2  

Router R2 menerima paket dengan sebuah label yang berisikan alamat IP tujuan yaitu 2001:1111::1/128. Kemudian R2 mencari ke dalam routing table IPv6, dan ditemukanlah alamat tersebut yang teridentifikasi sebagai alamat IPv6 R1 dan mengirimkannya ke router CE tujuan tersebut.

Berikut adalah contoh dari case di atas :

R2#show mpls forwarding-table labels 19

Local  Outgoing      Prefix            Bytes Label   Outgoing   Next Hop   

Label  Label or VC   or Tunnel Id      Switched      interface             

19     No Label      2001:1111::1/128  590           Et0/0.12   FE80::A8BB:CCFF:FE03:E900